Prasasti
yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu Prasasti Kedukan Bukit di Palembang,
bertarikh 682. Prasasti
Kedukan Bukit ditemukan oleh M. Batenburg pada
tanggal 29 November
1920
di Kampung Kedukan Bukit, Kelurahan
35 Ilir, Palembang, Sumatra Selatan,
di tepi Sungai Tatang yang mengalir ke Sungai Musi.
Prasasti ini berbentuk batu kecil berukuran 45 × 80 cm,
ditulis dalam aksara Pallawa, menggunakan bahasa Melayu Kuna. Isi dari prasasti Kedukan bukit adalah sebagai berikut
ini
- svasti śrī śakavaŕşātīta 605 (604 ?) ekādaśī śu
- apunta hiya,,klapakşa vulan vaiśākha d<(m> nāyik di
- sāmvau mangalap siddhayātra di saptamī śuklapakşa
- apunta hiya,vulan jyeşţha d<(m> maŕlapas dari minānga
- vala dualakşa dangan ko-(sa)(tāmvan mamāva yam
- duaratus cāra di sāmvau dangan jālan sarivu
- di mata jap(tlurātus sapulu dua vañakña dātam
- sukhacitta di pañcamī śuklapakşa vula<n>….
- marvuat vanua …..(laghu mudita dātam
- śrīvijaya jaya siddhayātra subhikşa ...
TERJEMAHAN BAHASA INDONESIA
1. Selamat ! Tahun Śaka telah
lewat 604, pada hari ke sebelas
2. paro-terang bulan Waiśakha Dapunta
Hiyang naik di
3. sampan "mengambil
siddhayātra". di hari ke tujuh paro-terang
4. bulan Jyestha Dapunta Hiyang
berlepas dari Minanga
5. tambahan membawa bala tentara dua
laksa dengan perbekalan
6. dua ratus cara (peti) di sampan
dengan berjalan seribu
7. tiga ratus dua belas banyaknya
datang di mata jap (Mukha Upang)
8. sukacita. Pada hari ke lima
paro-terang bulan....(Asada)
9. lega gembira datang membuat
wanua....
10. Śrīwijaya jaya, perjalanan
sempurna....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar